Thursday, December 11, 2014

Semua Karena TV, Saatnya Peduli Dengan Tayangan Televisi Negeri ini

Semua Karena Tv
Siapa tidak mengetahui Kotak ajaib yang bisa memunculkan gambar dan suara yang ditemukan oleh John Logie Baird. Kotak Ajaib yang hari ini menjadi hal wajib di miliki penduduk negeri ini tak peduli pejabat dengan berjubel pangkat atau hanya rakyat biasa yang hidup terpencil ditanah jauh dari gemerlapnya rayuan Ibu kota. Televisi, seonggok kotak yang dikonsumsi masyarakat negeri ini melebihi makan nasi yang 3x sehari. Televisi adalah hiburan murah untuk seluruh warga indonesia yang semakin hari semakin terlihat murahan.

Beberapa hari ini rame dengan munculnya iklan sebuah lagu gubahan untuk menyindir acara televisi yang semakin hari semakin tidak mendidik dan melanggar hak publik, sebuah lagu plesetan yang akan membuat anda berpikir dan tersentak, sebuah lagu kepedulian orang-orang yang peduli terhadap nasib generasi anak indonesia yang mengatasnamakan frekuensimilikpublik.org. Coba dengarkan lagu dalam video iklan kampanye ini, yang dinyayikan anak-anak SD, yang merupakan lagu gubahan hymne guru.


Berikut sebagian lirik lagu "Semua Karena TV" tersebut:

Kita jadi bisa pacaran dan ciuman karena siapa?
Kita jadi tahu masalah artis cerai karena siapa?
Kita pintar dandan dibimbing TV
Kita jadi lebay dididik TV
TV bak pelita, pembuat gelap gulita
Jasamu tiada…

Sebuah lirik yang memang benar adanya, coba kita tengok acara di hampir stasiun televisi ini hari ini bukankah sesuai dengan lirik diatas. Acara di Tv kita lebih banyak sinetron bak dagelan yang menjadi panutan bagi remaja-remaja negeri ini, sinetron kita bak buku pelajaran atau panduan yang menjadi kiblat para remaja bercermin.

Subuh sampai tengah malam, akan ada sajian hangat dari penggorengan tentang kisah kehidupan publik figur negeri ini, entah itu kisah yang memang penting diketahui masyarakat atau hanya hal kecil yang jika tak diberitakanpun tidak berpengaruh bagi masyarakat negeri ini, Seoalah sengaja untuk mengisi slot jam tayang.

Televisi berita-pun sama-sama menyesatkan bagi masyarakat kita, Kita tengok Metro Tv dan TV One yang seolah selalu bersebrangan soal berita, Mirisnya masalah yang diangkat sama tetapi menjadi pemberitaan yang berbeda. Jika sudah begini, sebagai warga publik yang butuh berita, kami harus percaya siapa. jika pewarta berita mengabarkan berita hanya dari sisi berkepihakan???

Untunglah masih ada tayangan mendidik macam Si Bolang, laptop si unyil, keluarga Pak somat, jejak petualang yang memang mengedukasi masyarakat kita. Sebuah tayangan penyejuk ditengah keramaian tayangan yang semakin hanya mengedepankan rating. Salut.

Kalo begini, Salah Siapa?

Kita tidak bisa menafikan dengan hanya menyalahkan para produser/sutradara atau yang punya stasiun televisi. hal ini juga salah konsumen televisi kita. Jika sebuah acara tidak banyak penonton tentu tidak akan dibuat oleh produser. Tapi produser juga tidak bisa semena-mena dalam membuat sebuah acara, mereka juga harus memikirkan tentang penonton mereka dengan tayangan mereka, apa yang dapat penonton. apakah hanya pembodohan masal, bukan hanya dilihat dari sisi komersilnya.

Dengan begini tayangan televisi kita akan kaku dan melanggar kebebasan berekspresi? siapa bilang. Musik, Film, Reality show, itu adalah hal yang wajar.Publik juga butuh hiburan. Tapi benar pesan Frekuensi Milik Publik saatnya kita menumbuhkan kesadaran publik atas haknya di hadapan industri televisi semakin bertumbuh.


Beberapa Komentar Warga dunia Maya terhadap mirisnya TV negeri ini yang saya kutip dari youtube.

-Vhaa Ovhaa
"Seharusnya orang tua bisa mengontrol dan mengarahkan anak-anak mana yang boleh ditonton dan mana yang tidak, beberapa sinetron sekarang bener-bener gak mendidik, terutama yang tayang tiap malam, manusia berubah menjadi binatang, gak mendidik sama sekali. KPI seharunsya mencekal itu sinetron-sinetron tersebut"

- Visumetvanitas
   "gue seneng ada iklan yg kritis begini, biar pada melek tuh orang tua jaman sekarang jangan ngebiarin anak nonton tipi sembarangan. tapi sebenernya ini ga sepenuhnya salah pemerintah jg sih gan. soalnya penggunaan kata "tivi pemerintah" kesannya, bagi masy. yg ga paham, semua channel di tipi kite sekarang itu buatan pemerintah. padahal kan bukan." 

- Bydyn Zhang
"Makanya, film2 bertema superhero dianggap mengajar anak2 untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Makanya anak2 di cocolin sinetron dan tayangan cinta2an supaya lebih saling mencintai dan sayang2an"

-Jaka kacrut
"para guru di beri upah rendah untuk memperbaiki moral anak bangsa, tetapi artis sinetron di bayar sangat mahal hanya untuk menghancurkan moral anak bangsa. sungguh tragis bangsa ini."

Bagaimana Dengan Anda?

3 comments :

  1. Saya ga pernah nonton sinetron kang, tapi serial walking dead; iya. WahahHhhaa

    ReplyDelete
  2. Saya nonton tv udah gk pernah sempat kang..pulang selalu larut, bangun tidur langsung berangkat lagi..

    ReplyDelete
  3. miris juga melihat dampaknya... tapi ya mau gimana seolah semua terhipnotis karena tipi

    ReplyDelete

 
UA-61905524-1