Thursday, December 22, 2011

Bagaiamana Kalau kita Tidak Mengucapakan Hari Ibu Kepada Ibu Kita?

Mumpung saat ini katanya hari ibu, dan kayaknya blog ini sudah terlalu banyak postingan komersil untuk menarik counter google, jadi hari ini saya akan menulis note yang sudah lama tidak saya lakukan.padahal note adalah ciri seorang blogger yang mengungkapkan apa yang ia rasakan dan ia pikirkan terhadap suatu hal secara jujur dan tanpa ada kepentingan lain dibaliknya :D.
Hari Ibu???Apa artinya?apakah hari ibu, hari dimana hanya para ibu-ibu saja yang boleh keluar rumah dan ngadain acara pengganti car free day menjadi daddy free day. Selain itu kenapa saat tanggal 22 Desember kenapa kita harus mengucapkan selamat atas hari Ibu?dan kalo kita gak ngucapin memang kenapa??
Sebelum kita menjawab itu semua ada baiknya kita tengok dulu sejarah hari ibu itu ada.

SEJARAH HARI IBU(diambil dari Wikipedia)
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Kemudian Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

MISI PERINGATAN HARI IBU

Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Conclusion
Setelah mengetahui sejarah hari ibu tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa awalnya hari ibu dicetuskan sebagai bentuk penghormatan buat para wanita-wanita di negeri ini, yang pada saat itu tidak disebutkan apakah kriteria ibu adalah wanita yang sudah punya anak, atau wanita yang sudah menikah atau perempuan dewasa.Terus apa hubunganya dengan tradisi sekarang, yaitu anak seoalah dituntut untuk mengucapkan atau memberi selamat pada ibunya?atau pria diwajibkan untuk mengucapkan hari ibu buat nyonyanya?Bukankah tanpa ada hari ibu setiap hari kita juga bisa mengekspresikan rasa sayang kita pada ibu, tanpa harus menunggu 22 Desember?Jadi apa hukumnya kalo kita tidak ngucapin sama ibu kita "Happy Mother days", "Selamat Hari Ibu".Jawabanya simple ya gak masalah. Saya yakin ibu kita gak akan marah meski kita gak ngucapin hari ibu.Ibu gak pernah mikir kayak gini-ginian, karna pikiran ibu terlalu sibuk untuk memikirkan anak2nya.Jadi muliakanlah ibumu.Jangan hanya pada tanggal 22 Desember.Jujur saya malah gak pernah ngucapin kayak ginian, tak ada tradisi dan aneh menurut saya malahan hehehe.Bagaimana menurut anda?

0 Yang Koment :

Post a Comment

 
UA-61905524-1